Kadang kita pernah merasakan bagaimana rasanya saat kita sedang terpuruk. Mungkin sebagian dari kita tak mampu lagi untuk melanjutkan kehidupan. Tapi masih banyak orang-orang yang mampu bangkit dari keterpurukan itu. Saat kita sedang mengalami hal demikian, kita merasa bahwa kita orang yang paling menderita. Bahkan terkadang kita mengalami kesedihan yang mendalam akibat hal itu. Beberapa diantara kita mungkin tak mampu untuk bangkit kembali karena merasa hidupnya telah hancur. Mungkin kita harus tau bahwa dalam kehidupan ada saatnya kita diatas, ada pula saatnya kita dibawah.
Di dalam hidup, tidak selamanya segala sesuatu berjalan sesuai
dengan apa yg diinginkan. Ada kalanya mungkin kamu harus menghadapi batu
kerikil yang menusuk kakimu dan membuat langkahmu tertahan. Bahkan
tidak mungkin ada serpihan-serpihan benda tajam yang membuat kakimu luka
hingga berdarah. Mungkin juga kamu akan menghadapi semak berduri dengan
duri yg menusuk kakimu. Tapi terkadang kamu juga melewati jalan yg penuh dengan pasir sehingga mungkin kakimu merasa lebih baik.
Di saat-saat seperti itulah kamu sedang diuji. Seberapa besar keyakinanmu untuk mengandalkan kekuatanmu sendiri. Seberapa besar keyakinanmu untuk mengandalkan kekuatan orang-orang yang ada disekelilingmu. Dan pada akhirnya ketika kamu mendapati satu persatu orang disekelilingmu pergi dan tidak mempedulikanmu, akan ada sepenggal kekecewaan di dalam sana. Gelap, kesepian dan mungkin dingin. Ketika hatimu berubah tawar terhadap orang di sekelilingmu, kamu akhirnya berusaha mengandalkan kekuatanmu sendiri. Kamu berjalan, berlari dan berhenti memperhatikan sekelilingmu. Namun pada akhirnya kamu mendapati langkahmu tersendat dan kakimu terseok-seok.
Dirimu yang terluka berusaha mencari pembenaran atas apa yang terjadi. Kamu mulai teringat apa yang selama ini sering kamu dengar di tempat di mana kamu beribadah. Dan mungkin kamu baru sadar kalau kamu salah, kamu lupa bahwa ada satu tempat di mana kamu bisa kembali. Tempat di mana kamu dapat meluapkan segala kekecewaan yg ada di dalam hatimu dan mengganti hatimu dengan hati yang baru. Ketika kamu tersadar, kakimu sudah terlanjur terluka dan jalanmu terseok-seok. Tapi kamu tau kamu harus mencapai tempat itu dan tempat itu adalah Tuhanmu. Dia tetap membuka tanganNya yg lebar untuk membelaimu dan mengobati setiap lukamu. Sepahit apapun itu, setawar apapun hatimu, jangan pernah lupa kalau Tuhanmu tidak meninggalkanmu sendirian. Biarpun semua berhenti mempedulikanmu, jangan pernah takut akan ada satu sosok yang selalu membelamu. :) Dan akhirnya kamu tersadar bahwa semangat dalam hidup itu perlu.
Di saat-saat seperti itulah kamu sedang diuji. Seberapa besar keyakinanmu untuk mengandalkan kekuatanmu sendiri. Seberapa besar keyakinanmu untuk mengandalkan kekuatan orang-orang yang ada disekelilingmu. Dan pada akhirnya ketika kamu mendapati satu persatu orang disekelilingmu pergi dan tidak mempedulikanmu, akan ada sepenggal kekecewaan di dalam sana. Gelap, kesepian dan mungkin dingin. Ketika hatimu berubah tawar terhadap orang di sekelilingmu, kamu akhirnya berusaha mengandalkan kekuatanmu sendiri. Kamu berjalan, berlari dan berhenti memperhatikan sekelilingmu. Namun pada akhirnya kamu mendapati langkahmu tersendat dan kakimu terseok-seok.
Dirimu yang terluka berusaha mencari pembenaran atas apa yang terjadi. Kamu mulai teringat apa yang selama ini sering kamu dengar di tempat di mana kamu beribadah. Dan mungkin kamu baru sadar kalau kamu salah, kamu lupa bahwa ada satu tempat di mana kamu bisa kembali. Tempat di mana kamu dapat meluapkan segala kekecewaan yg ada di dalam hatimu dan mengganti hatimu dengan hati yang baru. Ketika kamu tersadar, kakimu sudah terlanjur terluka dan jalanmu terseok-seok. Tapi kamu tau kamu harus mencapai tempat itu dan tempat itu adalah Tuhanmu. Dia tetap membuka tanganNya yg lebar untuk membelaimu dan mengobati setiap lukamu. Sepahit apapun itu, setawar apapun hatimu, jangan pernah lupa kalau Tuhanmu tidak meninggalkanmu sendirian. Biarpun semua berhenti mempedulikanmu, jangan pernah takut akan ada satu sosok yang selalu membelamu. :) Dan akhirnya kamu tersadar bahwa semangat dalam hidup itu perlu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar